Suara Lovebird


Bagi telinga awam, mungkin suara lovebird tidaklah begitu nyaman untuk dinikmati dibanding burung-burung kicauan yang lain. Lovebird memiliki suara khas "crecetan" dan "lengkingan". Selain itu mereka juga memiliki variasi suara yang lain. Masing-masing suara tersebut memiliki makna tersendiri. Dari beberapa pengamatan, suara-suara tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut :
  • Nada Panggilan
  • Suara "crecetan lengkingan" sering terdengar sebagai tanda panggilan kepada pasangan atau anak. "Cerecetan melengking" sering dilantunkan untuk menjaga mereka tetap dalam satu kelompok. Di alam liar ataupun kandang ternak suara tersebut sering terdengar, meskipun mereka terlihat bergerombol dalam daerah tempat minum atau makanan.
    Nada tersebut juga berfungsi untuk menjaga kesatuan kelompok. Jika terdapat burung pendatang baru dalam sebuah kelompok, maka kehadirannya akan mudah segera terdeteksi. Dalam keadaan biasa dan selama persediaan makanan berlimpah dan terdapat lovebird remaja yang belum memiliki pasangan, maka kehadiran pendatang tidak akan dianggap sebagai ancaman. Sebaliknya, bila dalam kelompok tersebut masing-masing sudah berpasangan, maka pendatang baru akan ditolak karena mengganggu ketenangan kelompok tersebut.
  • Nada Peringatan
  • Lovebird memiliki kicauan suara ketikan pendek-pendek keras sebagai sinyal peringatan. Mereka melantukan nada tersebut ketika ancaman bahaya datang. Di alam liar suara ini sering terdengar apabila terdapat predator (pemangsa) atau burung lovebird yang lebih dominan mendekat ke sekelompok burung lovebird lainnya.
  • Nada Ketakutan
  • Suara jeritan atau lebih tepatnya "cerecetan" rapat akan terdengar ketika lovebird ada dalam kondisi ketakutan. Nada ini disuarakan oleh lovebird diikuti dengan nafas yang terengah-engah. Suara ini juga sering dilantukan ketika lovebird berada pada masa menyuap anakan. Ketika anakan lovebird terjatuh dan kita kembalikan ke sarang mereka, maka akan terdengar cerecetan ketakutan atau kemarahan induk lovebird tersebut.
  • Ngriwik
  • Nada halus, rapat dan santai akan terdengar manakala lovebird ada dalam keadaan tenang dan kenyang. Nada-nada riwikan ini sering terdengar ketika siang atau tengah hari. Nada-nada ini sering dilantunkan saat mereka beristirahat, biasanya pada saat tengah hari, sembari mata mereka terkatup, atau kepala terselip di sayap, dan ekor mereka naik turun mengikuti irama riwikan. lovebird muda (remaja) hampir selalu melantunkan suara-suara ini.
  • Nada Isian (Mastering)
  • Selain nada asli yang dimiliki oleh lovebird, lovebird pun dapat mengikuti irama/nada kicauan burung lain, hal ini banyak disebut oleh para penggemar burung kicauan sebagai "Mastering". Proses pengisian suara lovebird dengan suara burung lain, membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung pada kondisi lingkungan dan tingkat kecerdasan masing-masing Lovebird. Suara burung kicauan yang sering digunakan oleh penggemar burung kicauan untuk mengisi suara di lovebird diantaranya adalah : Burung Cililin, Cucak Jenggot, Kenari, dan burung lainnya. Hal ini biasanya dilakukan terhadap lovebird yang akan dijadikan sebagai burung lomba kicau dengan maksud agar suara yang dikeluarkan bervariasi dan memiliki durasi yang panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar